Rem blong?tindakan dan perawatan
Hanya dalam hitungan beberapa hari, terjadi kecelakaan yang merenggut nyawa di kawasan Puncak. Ada bus yang mengalami rem blong sehingga tidak bisa dikendalikan.
Mengutip dari berbagai sumber penyebab rem blong di kendaraan bisa bermacam-macam. Mulai dari minyak rem yang habis (untuk kendaraan penumpang) hingga kanvas dan piston rem yang rusak.
Piston atau kanvas rusak atau aus karena faktor usia. Untuk mencegahnya sebenarnya bisa dilakukan pemeriksaaan berkala setelah kendaraan menempuh jarak 10.000 km.
Faktor lain penyebab rem blong adalah selang minyak rem yang tersumbat. Umumnya, mobil penumpang menggunakan sistem pengereman dengan tekanan fluida dari minyak rem dalam mekanisme pengereman. Oleh karena itu, kondisi minyak rem dan selang minyak yang berukuran kecil sangat penting diperhatikan.
Sering membuka tutup tabung minyak rem bisa menyebabkan kotoran masuk ke tabung dan kotoran bisa menyumbat selang. Akibatnya fungsi pengereman tidak berfungsi dengan baik.
Penyebab lainnya adalah, sil piston master aus. Ada beberapa penyebab selain faktor usia, yakni kualitas minyak rem yang sudah tak bagus karena telah basi atau karena terkontaminasi akibat sering membuka tutup tabung minyak.
Oleh karena itu disarankan menguras dan mengganti minyak rem setiap setiap enam bulan atau maksimal setahun sekali.
Selain ketiga hal itu, faktor suhu juga berpengaruh ke kualitas minyak rem. Minyak yang telah berubah dari kondisi yang semestinya sangat berpengaruh terhadap daya tekan saat dilakukan pengereman.
Nah itu penyebabnya, bagaimana untuk mengatasi saat kendaraan kita remnya blong? Langkah pertama tentunya pengendara jangan panik. Langsung tekan tombol lampu hazard dan klakson agar kendaraan sekitar anda tahu kalau anda sedang bermasalah dan dalam keadaan darurat.
Setelah Anda dapat menguasai perasaan anda, maka cobalah untuk menginjak rem dan rasakan. Bila rem terasa lembut dan bisa sampai menginjak lantai mobil, kemungkinan anda kekurangan minyak rem atau mengalami kerusakan fungsi master silinder atau bermasalah pada bagian kaliper rem.
Langkahnya yang harus anda ambil bila mengalami masalah ini adalah dengan terus menerus memompa rem untuk mengembalikan tekanan rem. Lakukan hal ini meskipun kendaraan anda telah dilengkapi teknologi anti-lock breaking system (ABS).
Namun bila pedal gas terasa keras, besar kemungkinan ada masalah pada pedal tersebut atau ada sesuatu yang mengganjal pedal rem Anda. Coba cari tahu dengan kaki anda atau suruh penumpang mobil lainuntuk sedikit memeriksa.
Nah bila kedua masalah di atas tidak bisa diatasi, ada dua solusi. Pertama dengan memanfaatkan efek kerja engine break yakni dengan menurunkan gigi transmisi ke gigi yang lebih rendah. Tapi ini juga harus pakai teknik tertentu.
Jika mobil Anda adalah mobil manual, maka turunkan gigi secara bertahap dengan cepat. Jadi bila Anda sedang berada di gigi empat misalnya, turunkan gigi secara bertahap ke gigi 3, 2 lalu 1.
Jangan turunkan gigi secara langsung, misalnya dari gigi 4 langsung ke gigi 2 atau 1 karena itu akan membuat Anda malah kehilangan kendali.
Dan bila Anda menggunakan mobil bertransmisi otomatis maka lakukan hal sebaliknya. Turunkan gigi langsung ke tingkat terendah, biasanya gigi 1. Biasanya cara-cara tadi akan berguna memperlambat laju mobil yang Anda tumpangi.
Lalu pertanyaannya, bagaimana bila cara itu juga tidak berfungsi? Bila itu yang terjadi,maka dengan terpaksa anda harus mempergunakan rem tangan Anda. Tapi harus dengan hati-hati.
Lakukan hal ini secara perlahan dan jangan mendadak. Karena bila mendadak Anda kemungkinan besar akan kehilangan kontrol atas mobil yang anda tunggangi ini.
Tarik secara perlahan rem tangan Anda sambil terus merasakan gigitan rem itu di kaliper roda anda. Atur tekanan dalam pengereman darurat ini, anda sudah merasa rem tergigit, pertahankan posisi itu sampai mobil melambat.
Mengutip dari berbagai sumber penyebab rem blong di kendaraan bisa bermacam-macam. Mulai dari minyak rem yang habis (untuk kendaraan penumpang) hingga kanvas dan piston rem yang rusak.
Piston atau kanvas rusak atau aus karena faktor usia. Untuk mencegahnya sebenarnya bisa dilakukan pemeriksaaan berkala setelah kendaraan menempuh jarak 10.000 km.
Faktor lain penyebab rem blong adalah selang minyak rem yang tersumbat. Umumnya, mobil penumpang menggunakan sistem pengereman dengan tekanan fluida dari minyak rem dalam mekanisme pengereman. Oleh karena itu, kondisi minyak rem dan selang minyak yang berukuran kecil sangat penting diperhatikan.
Sering membuka tutup tabung minyak rem bisa menyebabkan kotoran masuk ke tabung dan kotoran bisa menyumbat selang. Akibatnya fungsi pengereman tidak berfungsi dengan baik.
Penyebab lainnya adalah, sil piston master aus. Ada beberapa penyebab selain faktor usia, yakni kualitas minyak rem yang sudah tak bagus karena telah basi atau karena terkontaminasi akibat sering membuka tutup tabung minyak.
Oleh karena itu disarankan menguras dan mengganti minyak rem setiap setiap enam bulan atau maksimal setahun sekali.
Selain ketiga hal itu, faktor suhu juga berpengaruh ke kualitas minyak rem. Minyak yang telah berubah dari kondisi yang semestinya sangat berpengaruh terhadap daya tekan saat dilakukan pengereman.
Nah itu penyebabnya, bagaimana untuk mengatasi saat kendaraan kita remnya blong? Langkah pertama tentunya pengendara jangan panik. Langsung tekan tombol lampu hazard dan klakson agar kendaraan sekitar anda tahu kalau anda sedang bermasalah dan dalam keadaan darurat.
Setelah Anda dapat menguasai perasaan anda, maka cobalah untuk menginjak rem dan rasakan. Bila rem terasa lembut dan bisa sampai menginjak lantai mobil, kemungkinan anda kekurangan minyak rem atau mengalami kerusakan fungsi master silinder atau bermasalah pada bagian kaliper rem.
Langkahnya yang harus anda ambil bila mengalami masalah ini adalah dengan terus menerus memompa rem untuk mengembalikan tekanan rem. Lakukan hal ini meskipun kendaraan anda telah dilengkapi teknologi anti-lock breaking system (ABS).
Namun bila pedal gas terasa keras, besar kemungkinan ada masalah pada pedal tersebut atau ada sesuatu yang mengganjal pedal rem Anda. Coba cari tahu dengan kaki anda atau suruh penumpang mobil lainuntuk sedikit memeriksa.
Nah bila kedua masalah di atas tidak bisa diatasi, ada dua solusi. Pertama dengan memanfaatkan efek kerja engine break yakni dengan menurunkan gigi transmisi ke gigi yang lebih rendah. Tapi ini juga harus pakai teknik tertentu.
Jika mobil Anda adalah mobil manual, maka turunkan gigi secara bertahap dengan cepat. Jadi bila Anda sedang berada di gigi empat misalnya, turunkan gigi secara bertahap ke gigi 3, 2 lalu 1.
Jangan turunkan gigi secara langsung, misalnya dari gigi 4 langsung ke gigi 2 atau 1 karena itu akan membuat Anda malah kehilangan kendali.
Dan bila Anda menggunakan mobil bertransmisi otomatis maka lakukan hal sebaliknya. Turunkan gigi langsung ke tingkat terendah, biasanya gigi 1. Biasanya cara-cara tadi akan berguna memperlambat laju mobil yang Anda tumpangi.
Lalu pertanyaannya, bagaimana bila cara itu juga tidak berfungsi? Bila itu yang terjadi,maka dengan terpaksa anda harus mempergunakan rem tangan Anda. Tapi harus dengan hati-hati.
Lakukan hal ini secara perlahan dan jangan mendadak. Karena bila mendadak Anda kemungkinan besar akan kehilangan kontrol atas mobil yang anda tunggangi ini.
Tarik secara perlahan rem tangan Anda sambil terus merasakan gigitan rem itu di kaliper roda anda. Atur tekanan dalam pengereman darurat ini, anda sudah merasa rem tergigit, pertahankan posisi itu sampai mobil melambat.
Komentar
Posting Komentar